MEDIASUARAINDO.COM – Dalam Rangka Hari Jadi Kota Semarang ke-476, Forum Komunikasi Ormas Bersatu (FKSB) Kota Semarang mengadakan pentas seni dan budaya di halaman Wonderia Jl. Sriwijaya Semarang. Acara dikemas dengan tema “bertajuk Gelar seni dan budaya serta orasi kebangsaan” Ormas se kota semarang. Acara ini di hadiri oleh Walikota Semarang mbak Ita atau Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos.
Hadir pula Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin, Kepala OPD Tingkat Kota Semarang, Camat, Lurah, Penasehat FKSB, tokoh FKSB Kota Semarang dan para tokoh masyarakat. Acara yang seharusnya dimulai jam 07.30 WIB dan selasai jam 12.00 WIB ternyata waktunya di perpanjang sampai jam 16.00 WIB mengingat animo peserta yang ikut tampil dalam pentas seni ini banyak sehingga panitia memberi kelonggaran untuk menambah waktu.

Para tokoh yang hadir pada gelar seni dan budaya
Dalam sambutannya Ketua FKSB DR. H. AM. Jumai, SE, MM menyampaikan setelah Pengurus ini di lantik dan di kukuhkan pada hari Jumat (03/02/2023) selanjutnya hari Minggu (05/02/2023) kita mengadakan Gebyar Seni dan Budaya. Insya allah nanti akan di susul dengan kegiatan-kegiatan yang lain. AM. Jumai menambahkan Keberadaan Ormas di Kota Semarang pertumbuhannya luar biasa. Mulai dari Ormas struktural hirarki tingkat Nasionalnya ada, Propinsi, Kota, Kelurahan juga ada dan Ormas-ormas lokal yang baru kemarin itu mendaftarkan diri masuk ke Kesbangpol, ada ormas HWMI (Himpunan Wanita Mandiri Indonesia) yang anggotanya janda-janda Indonesia.
Galak ketawa kita tetapi sekilas lain menjadikan persoalan social di kota Semarang, karena angka penceraian di kota Semarang itu satu bulan itu hamper 300 orang. Artinya ada janda muda di Kota Semarang per tahun ada di angka 3000 an. Otomatis kita pikirkan ada dudanya juga, ini juga menjadi persoalan. Kita juga teliti dengan teman-teman persoalannya apa ? salah satunya adalah factor ekonomi. Keberadaan Ormas ini memberikan atau berperan mengisi luang dimana peran pemerintah itu kurang menjangkaunya bukan tidak diopeni oleh pemerintah tapi pemerintah kurang menjangkau terhadap lini-lini tertentu disitulah tugas Ormas Kota Semarang. Ormas ini bukan oposisinya pemerintah Kota Semarang. Ormas ini adalah mitra aktif dan mitra produktif pemerintah kota semarang sehingga dengan bergerak bersama membangun kota Semarang ini menjadi tugas bersama. Sehingga dengan banyaknya Ormas yang ada jangan sampai ada pihak-pihak yang hanya membuat keruwetan atau kegaduhan yang ada di kota Semarang, tetapi melalui kami konsulidasi, komunikasi dengan pak Sekda, Kepala Dinas, khususnya Kesbangpol insya allah ormas yang banyak ini semuanya kondusif.
Sementara itu dalam sambutannya Walikota Semarang mbak Ita atau Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos menyampaikan terselenggaranya acara Gelar Seni dan Budaya ini kolaborasi Pemerintah Kota Semarang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan FKSB, tentu ini menjadi satu menjadi kolaborasi tidak hanya melakukan sosialisasi tidak hanya seperti itu tetapi ini adalah wujud ekspresi dari para anggota FSKB.
Lebih lanjut mbak Ita menanggapi apa yang disampaikan oleh mas Jumai catatan tentang janda yang ada di kota semarang yang dihitung tadi kok hanya jandanya saja dudanya kok tidak ya ? kok hafalnya hanya jandanya saja, tetapi sebenarnya kan balance kalau ada yang janda pasti ada dudanya. Tapi ini tadi catatan yang menarik adalah hal ini karena faktor ekonomi. Saat ini kondisi di dunia sana sesi global menhantui mau tidak mau kita harus protek dan harus jaga, seperti kayak covid bagaimana begitu ada covid di Indonesia melalui kepemimpinan bapak Jokowi Widodo menurunkan semua sampai ke Kabupaten Kota, kemudian melakukan pa yang mesti dilakukan, kalau kita tidak tau mesti apa yang dilakukan ya sudah nanti bisa akhirnya seperti di luar negeri sana. Nah ini yang diperlukan kita mengakui bahwa namanya indek city atau ketimpangan sosial yang tinggi sama yang bawah. Banyak beberapa tempat ini yang mungkin ditemui masyarakat yang masih dibawah standard sehingga ini menjadi PR bersama, kemarin mas Jumai menyampaikan banyak pengurus-pengurus ini yang di klasterkan, baik dari Pemberdayaan Masyarakat, kegiatan budaya, Kesehatan dan sebagainya. Nah yang ini mesti di pilah-pilah bagaiman harus dilakukan masih awal tahun sehingga masih banyak yang bisa di kolaborasi. Di Dinas-dinas, Kecamatan-kecamatan banyak anggaran-anggaran mengenai pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan stunting ini yang menjadi PR bagi bapak Presiden.
Bapak Presiden kemarin beberapa waktu yang lalu bersama-sama dengan kami Kepala Daerah, Forkopimda ini bersama-sama harus bergerak didalam arti ada empat poin yang mesti dilakukan yang kemarin juga saya sampaikan pengendalian inflasi, ketahanan pangan, kemiskinan dan stunting. Ini beririsan kalau namanya ketahanan pangan dan kalau pangannya tidak ada kemudian terjadi inflasi harganya mahal, masyarakat tertentu pasti tidak bisa membeli, sehingga akan terjadi kekurangan gisi anak-anak jadi stanting kalau kita menimpa kepada masyarakat jadi miskin ini menjadi PR kita bersama monggo nanti mas AM Jumai setiap dua bulan sekali atau satu bulan sekali membuat mengenai pemberdayaan UKMK, menanam bersama, atau membuat menu-menu untuk stunting dan sebagainya.
Pada kegiatan Pentas Seni dan Budaya serta Orasi Kebangsaan Ormas se-Kota Semarang menampilkan pementasan kebudayaan yang dioleh perwakilan dari beberapa ormas yang tergabung dalam FKSB Kota Semarang.
(Sando)