MEDIA SUAARA INDO – Walimatul khitan merupakan salah satu tradisi istimewa dalam budaya Indonesia. Tradisi ini merujuk pada acara perayaan yang diadakan untuk merayakan khitanan seorang anak laki-laki. Walimatul khitan biasanya diadakan dengan meriah dan dihadiri oleh kerabat, tetangga, dan teman-teman terdekat. Acara ini memiliki makna sosial, agama, dan budaya yang kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Muchamad Abrisam Bahir Al Faiz saat membaca ayat Al Quran
Muchamad Ali Iqbal salah satu warga Jl. Ngilir Timur RT 3 RW 4 Kelurahan Trimulyo Kaligawe Kecamatan Genuk Semarang mengadakan Walimatul Khitan anaknya yang bernama Muchamad Abrisam Bahir Al Faiz, yang baru saja melaksanakan Khitan pada hari Sabtu, 09/12/2023.
Namun walaupun acara khitan anaknya sudah lewat namun acara Walimatul Khitan di selenggarakan pada hari Sabtu, 23/12/2023 di rumahnya Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk Kota Semarang.
Menurut Muchamad Ali Iqbal saat di temui awak media di sela-sela acara tersebut mengatakan, acara ini diadakan, agar anaknya nanti bisa tumbuh menjadi seorang kyai besar, tokoh dan pemuka agama. Kebetulan anaknya Muchamad Abrisam Bahir Al Faiz sudah khatam membaca Al Quran, sekalian di acara Walimatul Khitan Faiz nanti akan membacakan ayat Al Quran, imbuhnya.
Acara tasyakuran Walimatul Khitan ini, dimulai tepat pukul 19.30 WIB, Tasyakuran sederhana sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah sebab putranya Muchamad Ali Iqbal dan Yanti Seityorini baru saja melaksanakan khitan. Menurut Iqbal acara ini dalam rangka memenuhi perintah agama, bahwa umat islam sebaiknya senantiasa menjaga dan membersihkan diri atau berkhitan. Cukup banyak undangan yang hadir pada malam itu, dari rekan kerja, keluarga dan warga masyarakat sekitar.

Tamu Undangan dan Warga saat menghadiri acara Walimatul Khitan
Acara dimulai dengan pembacaan mukadimah atau kata pengantar yang dibawakan oleh bapak Shobirin, SE yang bertindak sebagai pengisi acara. Mukadimah walimatul khitan mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang hadir dan atas doanya sehingga pada acara Walimatul khitan ini anak tersebut dalam keadaan sehat.
Acara selanjutnya pembacaan ayat Al Quran oleh Muchamad Abrisam Bahir Al Faiz, dengan lancarnya Faiz menyelesaikan bacaan tersebut sampai tuntas. Namun sebelumnya dalam kesempatan ini Kyai Maskhur Ghofur memberikan sedikit kajian.
Acara cukup meriah dengan iringan group Rebana dari remaja Mushola Maslahul Huda Terboyo Wetan. Puluhan anggota Rebana tersebut menabuhkan pukulan alat rebana hingga menjadi perpaduan musik Rohani muslim yang merdu.
“Ada lima macam fitrah, yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)
Hadits tersebut menegaskan kepada kita bahwa umat islam sebaiknya senantiasa menjaga dan membersihkan diri atau berkhitan. Dan berkhitan termasuk salah satu cara bagi laki-laki untuk membersihkan diri.
Berkhitan adalah suatu perbuatan yang sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu, sehingga umat manusia tetap melakukannya sampai hingga saat ini. Para ulama sepakat bahwa manusia pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk berkhitan adalah Nabi Ibrahim AS. Beliau berkhitan pada usia 80 tahun. Kemudian Kewajiban berkhitan berlaku bagi para nabi dan umatnya setelah nabi Ibrahim AS, tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW, dan seluruh umat Islam.
(Sando)