Mediasuaraindo.com – Usulan Buruh terhadap Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Kota Semarang tahun 2023 diusulkan naik menjadi Rp 3,1 juta.
Usulan UMK Kota Semarang tahun 2023 dari buruh tersebut merupakan hal yang wajar, demikian yang disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Kadarlusman.
Menurut Kadarusman yang akrab disapa Pilus tersebut bahwa dari pihak buruh tentunya sudah melakukan kajian soal usulan UMK Kota Semarang 2023 ini.
Usuan buruh ini juga dilihatnya menyesuaikan sesuai dengan indikator di pasaran, yakni harga kebutuhan pokok.
“Usulan buruh ini juga lewat kajian, jadi nggak ngawur kalau menurut saya, saat memberikan usulan UMK,” katanya, dikutip dari semarangkota.go.id, Jumat (25/11/2022).
Dia berharap agar permintaan buruh bisa diakomodasi oleh Pemkot Semarang.
Jika usulan buruh dinilai terlalu tinggi, pihak Pemkot Semarang akan menjadi mediator diminta mencarikan solusi, baik untuk buruh maupun pengusaha.
“Yang paling penting tidak njomplang dari usulan buruh, tentu kita akan mengawal aspirasi dan usulan buruh,” katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang Sutrisno mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil rapat dengan Dewan Pengupahan.
Dia menjelasakan, dari Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), ada simulasi pembagian baru terkait UMK berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 2022 untuk perhitungan UMK tahun 2023.
“Ada rumusan di luar PP 36, misalnya upah minimum tahun berjalan dengan inflasi, dan perkalian pertumbuhan ekonomi. Lalu ada pula upah minimum tahun berjalan,” kata Kepala Disnaker Kota Semarang Sutrisno.
Hasil dari pertemuan tersebut, besaran UMK Kota Semarang 2023 kemudian akan diusulkan kepada Walikota Semarang.
Selanjutnya setelah itu, akan diusulkan ke Gubernur Jawa Tengah dan diumumkan besaran kenaikan UMK Kota Semarang tahun 2023 pada awal Desember mendatang. (Sando)