MEDIA SUARA INDO – Suasana semarak Ramadhan mulai terasa di Wilayah Kota sampai di perkampungan. Sepanjang jalan-jalan protokol hingga pelosok desa, para pedagang takjil bermunculan, mengubah kawasan tersebut menjadi pasar Ramadhan dadakan.
Aroma menggoda dari berbagai penganan khas berbuka puasa pun menyeruak, menggugah selera warga yang tengah berburu hidangan lezat.
Di Kelurahan Meteseh Kota Semarang dibeberapa sudut wilayah ini termasuk di Taman Meteseh, Pertigaan Bukit Kencana – Victoria, Pasar Krempyeng Dinar, Depan Lapangan Tenis Bukit Kencana Jaya dan di pertigaan arah Rowosari, menjadi pusat keramaian para pedagang kaki lima. Sejak pukul 3 sore, para pedagang mulai menata lapak, menjajakan aneka takjil yang menggoda mata dan perut. Gorengan renyah, sosis bakar gurih, kolak manis, bubur candil legit, hingga es segar, semua tersedia lengkap.
Bu Sholeh, salah seorang pedagang Sate di pertigaan Bukit Kencana – Victoria, menuturkan bahwa setiap Ramadhan, ia selalu memanfaatkan momen ini untuk berjualan. “Saya jualan Sate tapi teman-teman di sini ada yang jualan gorengan, sosis bakar, berbagai macam es, kolak,” ujarnya, sembari melayani pembeli. Meski demikian, ia mengakui bahwa penjualan di awal Ramadhan ini masih belum stabil. “Gak nentu si, masih landai,” katanya.
Yang menarik, tahun ini muncul lokasi baru yang menjadi primadona para pemburu kuliner Ramadhan, yaitu di depan toko bangunan pak Tjuki. “Baru Ramadhan tahun ini ada tempat jualan khusus jajanan Ramadhan,” ujar Santi, salah satu pengunjung. Kehadiran tempat ini memberikan kenyamanan bagi warga, karena merupakan jalan utama dekat dengan pertigaan. Semarak pasar Ramadhan dadakan ini tidak hanya memberikan berkah bagi para pedagang, tetapi juga memudahkan warga untuk mencari takjil favorit. Suasana kebersamaan dan kegembiraan pun terpancar di sepanjang jalan, menambah khidmatnya bulan suci Ramadhan.
(Sando)