0
0
MEDIA SUARA INDO – Minggu, (16/2) bertepatan tanggal 17 Sya’ban 1446 kalender Hijriyah Makam Wot Galeh Sampangan kota Semarang ramai didatangi oleh keluarga atau ahli kubur, karna hari tersebut adalah jadwal Nyadran atau bersih kubuh yang dilaksakan tiap tahun menjelang bulan Ramadhan.
Makam Wot Galeh merupakan makam umum yang dimiliki warga Kelurahan Sampangan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang.
.
Setiap tahun pengurus makam membentuk panitia untuk melaksanakan tradisi Nyadran yang ada di makam Wot Galeh.
Menurut ketua pengurus makam Wot Galeh, Paryono (58) Minggu (16/2) diupayakan Nyadran dilaksanakan pada hari Minggu Kliwon tiap Bulan Sya’ban (Ruwah) tiap tahunnya.
Nyadran penanda bahwa bulan Ramadhan sudah diujung mata dan selain pengingat dan mendo’akan keluarga yang sudah mendahului. nyadran merupakan salah satu media berkumpulnya warga Kelurahan Sampangan.
Bersih Kubur dihadiri para ahli waris makam, atau keluarga yang memiliki orang tua, saudara yang sudah meninggal dan dimakamkan ditempat tersebut.
Ratusan warga baik orang tua, remaja bahkan anak-anak datang untuk ikut bersihkan makam dan kirim do’a kepada leluhur.
Mereka datang membawa buah tangan dari rumah masing-masing tidak ada kewajiban dan ketentuan harus membawa, tetapi ini merupakan tradisi dan sekaligus bersedekah.
Makanan yang dibawa nantinya dikumpulkan dan kemudian melakukan do’a bersama dipimpin Jumanan (64) selaku modin (ulama/tokoh agama).
Setelah do’a selesai warga akan berebut dan berbagi makanan yang mereka bawa kemudian dimakan bersama.
Saat do’a suasana husuk dan berganti riuh rame ketika selesai do’a dan modin menpersilahkan makan.
Warga berebut dan berbagi, suasana ini khas dan yang justru ngangeni (istilah Jawa) bagi warga Kelurahan Sampangan sendiri, Setelah semua selesai warga pulang kembali kerumah masing-masing.
(Abdur Rohman)
