MEDIA SUARA INDO – Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang terus memperkuat strategi pengelolaan darah berkualitas dengan menekankan pentingnya Donor Darah Sukarela (DDS) dibandingkan Donor Darah Pengganti (DDP). Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan yang dihadapi Unit Transfusi Darah (UTD) rumah sakit dalam menjaga pasokan darah yang aman, berkualitas, dan selalu tersedia bagi pasien yang membutuhkan.
Donor Darah Sukarela (DDS) merujuk pada pendonor yang secara rutin mendonorkan darahnya tanpa diminta atau dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi atau permintaan keluarga pasien. DDS telah terbukti memberikan darah dengan kualitas lebih baik, karena pendonor sukarela cenderung lebih siap secara fisik dan mental, serta memiliki pola hidup yang sehat. Berbeda dengan Donor Darah Pengganti, yang umumnya dilakukan oleh keluarga atau teman pasien ketika ada permintaan mendadak, DDS dianggap lebih aman dan terukur.
Kepala UDD PMI Kota Semarang, dr. Nevy Sevtiani, M.Biomed, menjelaskan bahwa Donor Darah Sukarela merupakan solusi jangka panjang dalam upaya memastikan ketersediaan darah yang konsisten. “Donor Darah Sukarela memungkinkan kami untuk menjaga kualitas dan kuantitas darah yang tersedia. Dengan pendonor yang teratur, kami dapat memantau kondisi kesehatan mereka, sehingga darah yang didonorkan memenuhi standar yang ditetapkan,” jelas dr. Nevy.
Tantangan yang dihadapi UTD rumah sakit adalah ketergantungan pada Donor Darah Pengganti, yang sering kali menghadapi masalah keterlambatan dan kualitas darah yang tidak selalu memenuhi kriteria. Dalam situasi darurat, ketersediaan darah yang aman dan cepat sangat penting, dan mengandalkan DDP sering kali tidak dapat menjawab kebutuhan ini secara optimal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, UDD PMI Kota Semarang telah menjalankan berbagai program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya Donor Darah Sukarela. Program ini mencakup kerjasama dengan sekolah, perusahaan, komunitas, serta lembaga pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darah secara sukarela.
“Kami yakin, melalui para Donor Darah Sukarela, rumah sakit dan masyarakat akan mendapatkan jaminan pasokan darah yang lebih stabil dan aman. Kami terus mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam program ini, karena darah yang mereka donorkan dapat menyelamatkan banyak nyawa,” tambah dr. Nevy.
Dengan mengedepankan strategi Donor Darah Sukarela, UDD PMI Kota Semarang berharap dapat lebih optimal dalam mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya dalam hal ketersediaan darah yang berkualitas. Melalui langkah ini, diharapkan dapat tercipta sistem transfusi darah yang lebih baik dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan keselamatan dan kesehatan pasien di seluruh wilayah Kota Semarang.
(Oman)