Fitria Korban Pembunuhan Mertua Terungkap, Didasari Tersangka Tidak Bisa Menahan Nafsu

0 0
Read Time:4 Minute, 52 Second

MEDIA SUARA INDO – Beginilah akhir hidup Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) menantu yang tengah hamil 7 bulan dibunuh ayah mertuanya sendiri, Khoiri alias Satir (53).

Satreskrim Polres Pasuruan akhirnya mengungkap motif pembunuhan menantu yang melibatkan mertuanya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Adapun berdasarkan pengakuan dari Pelaku Satir mengatakan motif didasari karena tidak bisa menahan hawa nafsunya.

Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz mengatakan saat itu, kondisi rumah hanya ada mertua dan menantu, sedangkan sang suami tengah bekerja.

“Saat kejadian, suami korban ini sedang interview pekerjaan. Di dalam rumah, hanya ada korban dan tersangka,” katanya, Kamis (2/11/2023).

Dugaa kuat, tersangka tidak bisa menahan nafsunya saat melihat menantunya yang sedang hamil 6 bulan keluar dari kamar mandi.

“Dari situlah, tersangka tidak bisa menahan nafsunya melihat tubuh menantunya. Tersangka langsung mendatangi korban di kamarnya,” sambung Wakapolres.

Tersangka berusaha melakukan pelecehan seksual dengan memperkosa menantunya itu sendiri.

“Upaya tersangka itu ditolak dan dilawan sama korban. Bahkan, korban pun sempat berteriak setelah aksi percobaan pemerkosaan itu,” ujar dia.

Dugaan kuat, tersangka ini panik dan ketakutan melihat menantunya melawan.

Tersangka langsung keluar kamar dengan cepat dan mengambil pisau di dapur.

“Tersangka pun naik pitam dan langsung mengeksekusi korban. Pelaku menggorok leher korban. Sehingga korban bersimbah darah dan meninggal dunia,” tuturnya.

Disampaikan Wakapolres, tersangka menggorok leher korban yang saat itu sedang istirahat atau tiduran.

“Korban tidak sempat melawan,” ungkap dia.

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, korban mengalami luka sepanjang 13 cm.

“Dari hasil pemeriksaan medis dan olah tkp, terdapat luka benda tajam di leher sebelah kiri korban dgn panjang sekitar 13 cm,” kata Kompol Hari Aziz, Kamis (2/11/2023) siang.

Dia mengatakan, tersangka melakukan pembunuhan dengan menggunakan satu buah pisau dapur dengan panjang sekitar 30 cm.

“Pisau tersebut, diambil dari dapur dan ditemukan penyidik di atas meja yang berada di dapur setelah digunakan untuk membunuh korban,” paparnya.

Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri ke rumah tetangganya , yakni Bari.

Di sana, tersangka bersembunyi di kamar dan dikunci.

Akibat perbuatannya, tersangka Satir dijerat hukuman pasal Penganiayaan berat.

“Kami mengenakan tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan berat,” tutupnya.

Jasad Tersenyum

Nurul Afini (49) ibunda Fitria menantu yang tewas dibunuh ayah mertua mengungkapkan momen terakhir melihat putrinya.

Sang ibu Nurul Afini pun tak kuasa saat tiba di puskesmas tersebut sekitar pukul 21.00 WIB, pada Selasa (31/20/2023).

Ledakan emosi Nurul Afini makin membuncah melihat kondisi putrinya yang penuh luka robek pada leher sisi kanan, dan memar pada bagian bawah perut anaknya yang membuncit karena hamil tujuh bulan.

“Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya. Posisi pegang perut, sininya (leher sisi kanan) menganga,” ungkap Nurul Afini, Kamis, (2/11/2023).

Pilunya, Nurul masih melihat wajah jasad Fitria masih tersenyum setelah menghembuskan nafas terakhir.

Nurul hanya bisa meminta keadilan atas kejadian nahas yang menimpa putrinya tersebut.

“Cuma wajahnya (saat meninggal) senyum. Ya Allah nak, intinya saya mau keadilan,” ujarnya.

Ibunda Fitria mengaku belum mengetahui pasti motif besannya itu tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.

Tetapi, ibunda Fitria tersebut mengetahui bagaimana sang anak menderita sebelum meninggal dunia.

Menantu yang dihabisi nyawanya oleh mertua itu ternyata telah mengalami berbagai penyiksaan, dibuktikan dengan luka yang ada di tubuhnya.

Ia tak menampik, sempat beredar informasi yang menyebut bahwa sang besan tega menggorok leher anaknya, karena hendak melakukan perbuatan mengarah pada kekerasan seksual.

Karena di mata keluarganya, sejak mulai terikat hubungan sebagai besan sejak anak mereka resmi menikah pada Mei 2023 kemarin, sosok Khoiri terbilang baik.

“Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya. Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh),” ujar Nurul.

Oleh karena itu, ia dan sang suami memasrahkan semua proses penanganan hukum terhadap pelaku yang terus bergulir hingga kini, kepada pihak Satreskrim Polres Pasuruan.

Termasuk mengenai adanya motif lain, yang santer disebut-sebut bahwa korban tidak menuruti keinginan tersangka membuatkan makanan pada siang hari itu.

Nurul Afini menegaskan, dirinya tidak mengetahui ataupun mendapati adanya informasi tersebut sebagai penjelasan motif dari kematian sang anak.

Untuk diketahui, kejadian tersebut bermula terungkap ketika sang suami, Sueb (31) pulang dari bekerja mendapati istrinya tergeletak bersimbah darah di kasur.

Saat kejadian, korban memang sedang di rumah bersama ayah mertuanya.

Sueb yang berteriak histeris pun tak ayal memecahkan ketenangan warga sekitar.

Sang suami pun langsung membawa Fitria ke Puskesmas. Namun sayang, istrinya menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan.

Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Luka yang dialami oleh Fitria ini diduga karena digorok menggunakan pisau oleh mertuanya sendiri.

Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto mengungkapkan setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya pembunuhan, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian.

Sementara, setelah kejadian, Satir langsung pergi ke rumah tetangganya dan langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

Saat itu Satir masih membawa pisau dapur yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa menantunya itu.

Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto menyebut, pihaknya sudah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci,” katanya.

AKP Pujianto menyebut, pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dugaan kuat, pelaku menggorok leher korban dengan pisau dapur.

“Pelaku sudah kami amankan dan itu yang terpenting bagi kami. Biarkan dia tenang sebelum dilakukan pemeriksaan,” urai Pujianto.

Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

“Kami masih dalami motifnya. Ini anggota dan teman-teman dari Polres juga sudah turun untuk mendalami pembunuhan mertua dan menantunya ini,” paparnya.

Belakangan diketahui dugaan motif mertua membunuh menantunya sendiri lantaran kesal karena kelaparan.

Mertua tersebut dengan gelap mata menghabisi nyawa menantunya sendiri yang mengakibatkan calon cucunya juga meninggal dunia.

(Sando)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *