MEDIA SUARA INDO – Musim kemarau panjang yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan sejumlah tanamanan yang kekeringan dan banyak yang mati. Namun di sejumlah jalanan di Kota Semarang banyak di jumpai bunga tabebuya yang bermekaran. Bunga yang sekilas mirip bunga sakura itu membuat suasana terlihat berbeda.
Dari pantauan awak media sepanjang di Jalan Madukoro, Ahmad Yani dan Jalan Pandanaran, Kamis (06/10/2023), sudah terlihat tabebuya putih, kuning dan merah muda yang bermekaran, bahkan di Jl. Madukoro terlihat hampir sebagian tanaman tabebuya terlihat rimbun memenuhi batang pohon.
Kehadiran tabebuya di pinggir jalan Madukoro sepanjang Sungai Banjir Kanal Barat, yang juga terdapat jembatan rel kereta api, terkesan mirip sungai di Jepang ketika musim semi. Lokasi lainnya yang menarik yaitu ada di Jalan Pemuda, depan Balai Kota Semarang.
Santi Murtiana, salah satu Warga Bukit Kencana Jaya, yang bekerja di PT. PROPAN RAYA Jl. Madukoro merasa heran dan terlihat ceria banget saat melewati Jalan Madukoro ini, “wah seperti di jepang”, dan bunga-bunga yang berguguran ini terlihat indah bagaikan di Jepang, Santi tampak terpesona melihat tabebuya di Jalan Madukoro, Kamis (06/10/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita, mengatakan ada ribuan pohon tabebuya yang sudah ditanam. Namun tidak semua bunganya dapat mekar.
“Sebenarnya ada banyak pohon yang sudah ditanam, tapi sebagian tidak berhasil. Contohnya di depan Kelenteng Sam Poo Kong dan sepanjang Jalan Pamularsih, malah banyak yang mati,” ujar Ita.
“Nah yang berhasil itu kan di depan Balai Kota Semarang, di Jalan Karangayu, dan Jalan Madukoro Raya arah Bandara Jenderal Ahmad Yani. Kami berharap itu menjadi acuan ke depan agar kota kita ini makin indah,” imbuh Ita dalam keterangannya kepada wartawan.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, Murni Ediati menambahkan tahun ini memang tabebuya yang mekar terlihat lebih indah dari tahun sebelumnya. Pohon-pohon tabebuya itu tidak hanya ditanam Pemkot Semarang, tapi ada juga dari sejumlah CSR.
“Tahun ini terlihat lebih cantik dan segar ya. Tanaman bunga tabebuya yang di Banjir Kanal Barat itu banyak sumbangan dari CSR berbagai pihak,” kata Murni.
Dari catatan Pemkot Semarang soal pohon tabebuya, tanaman bernama latin Handroanthus chrysotrichus itu bukan berasal dari Jepang meski mirip sakura, tapi berasal dari Brasil. Bunga ini memang bermekaran saat musim panas dan tidak mudah rontok ketika musim berbunga.
Pohon yang kerap disebut pohon terompet emas itu bisa muncul dengan warna putih, merah muda, kuning, kuning jingga, magenta, plum, dan ada yang merah dengan panjang 3-11 sentimeter. Warna-warna itu sesuai dengan jenis spesies mereka.
(Sando)