MEDIASUARAINDO.COM – KALONGAN UNGARAN TIMUR Lintas Komunitas atau Paguyuban bonsai di Kabupaten Semarang menggelar Kopdar dan Berjemur di Alun-alun Kalongan, Jl. Ungaran – Mranggen Ungaran Timur. Acara yang di selenggaran pada hari Sabtu – Minggu (14 sd 15/01/2023). Menurut Iwan selaku ketua penyelenggara Acara ini, kepada awak media mengatakan, acara ini bertujuan menggalang pengrajin dan penggembar bonsai di wilayah Ungaran Timur dan di desa Kalongan pada khususnya. Acara ini di selenggarakan secara gratis bagi peserta dan biar hobi mereka tersalur tanpa dibebani biaya.
Dengan acara yang tidak dipungut biaya oleh panitia, berharap peserta bisa membawa banyak hasil bonsainya, imbuh Iwan. Di tempat ini Desa Kalongan, menurut iwan akan di buat Desa Wisata hal ini akan di dukung oleh Bapak Lurah Kalongan.
Acara ini berharap dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan akan di dukung oleh para komunitas dari beberapa wilayah seperti Beringin, Suruh yang mau datang ke sini. Kita akan menampilkan para seni Bonsai dari berbagai daerah, karena seni itu indah bisa menghasilkan karya tinggi dan harus kita hargai.
Edukasi Cara Membuat Bonsai dengan nilai seni tinggi
Purwanto selaku Sekretaris kepada awak media mengatakan peserta yang ikut di acara ini mencapai 100 lebih. Kita berharap acara yang akan datang bisa di ikuti oleh peserta yang lebih banyak lagi.
Di acara ini juga menampilkan Sholi, Planner Bonsai yang cukup berpengalaman untuk memberikan edukasi cara membuat bonsai dari bahan bakalan.
Sholi mendemotrasikan apa itu bonsai dan bagaimana cara mendesain bonsai dengan sebaik-baiknya dan semaksimalnya.
Menurut Sholi bonsai itu adalah cuan, jadi seorang yang hobinya membuat bonsai itu dapat menghasilkan uang. Dengan berkembangnya Bonsai di Indonesia, kita mengalami fase peningkatan ekonomi dan tentunya akan merambat ke ekonomi yang lain seperti penjual kawat, penjual gunting, penjual pot, penjual batu karang dan lain-lain. Dulu batu karang tidak ada harganya dan sama sekali tidak berguna, namun sekarang batu karang sangat di cari oleh para penggemar bonsai. Inilah salah satu signal dengan berkembangnya bonsai bisa merubah perekonomian para usahawan yang lain.
Dalam edukasinya kepada para peserta Kopdar Sholi akan memberikan tips bagaimana membentuk Bonsai dengan ciri sorialis. Dalam demonstrasinya Sholi meragakan bonsai dari serut dengan batang yang tumbang secara alami. Tanaman dari alam yang tidak senggaja tumbang lalu tumbuh akar, dan tumbuh beberapa ranting jika hal ini dipelihara dan di tempatkan di dalam pot jadilah bonsai. Namun jika kita membuka daya hayal kita atau imajinasi kita hal tersebut masih kurang memberikan tekanan.
Apa itu Sorialis ? Menurut Sholi Sorialis adalah sebuah aliran yang sebenarnya tidak muncul di bonsai dahulu tetapi muncul dari segi seni rupa yang menekankan dari sebuah daya hayal yang non rasional dalam sebuah pecitraanya atau non realistis, Sholi memberikan contoh bonsai yang di desain memakai lingkaran dari kayu, itu suatu contoh tidak ada bonsai yang secara alami membentuk kayu lingkaran. Secara logika memang tidak ada bonsai berbentuk lingkaran seperti itu namun “Rasa yang berbicara”. Itulah salah satu unsur Seni Sorialis yang kadang tidak masuk akal yang sebenarnya tidak logis tapi rasa yang berbicara.
Ditempat yang sama penghobi bonsai kelapa yang ikut dalam acara ini adalah Om Lies salah satu senior penghobi yang cukup di kenal dari kalangan penghobi bonsai kelapa. Saat di temui awak media mengatakan, dalam acara ini dari komunitas bonsai kelapa ikut andil dalam acara kopdar untuk memperkenalkan tumbuhan kelapa yang di kenali oleh masyarakat ini pohonnya sangkat tinggi namun bisa di buat tanaman yang cukup pendek semini mungkin. Kita akan mengenalkan bonsai ini ke kalayak umum bahwa tanaman yang di kenal dengan menjulang tinggi ternyata bisa di jadikan bonsai.
Menurut Om Lies sebenarnya komunitas Bonsai kelapa ini banyak yang aktif mereka dari beberapa daerah seperti Salatiga, Ambarawa, Klaten, Ungaran dan Semarang yang selalu komunikasi melalui group Whatshap maupun Facebook. Kebetulan ada beberapa teman-teman komunitas Bonsai Kelapa yang ikut berpartisipasi di acara ini.
Andy salah satu komunitas Bonsai Kelapa dari Ungaran kepada awak media mengatakan bahwa dirinya ikut acara ini selain mendapatkan banyak pengalaman juga untuk mengenalkan bonsai kelapa untuk kalayak umum terutama di wilayah Ungaran dan sekitarnya. Dalam acara ini Andy membawa hasil karyanya berjumlah 5 buah dengan berbagai bentuk.
Lain lagi dengan Putut peserta dari Kota Semarang, Putut membawa 2 hasil karyanya karena ketempat acara ini membawa sepeda motor jadi tidak bisa membawa hasil karyanya yang banyak. Putut juga ingin memperkenalkan bahwa pohon kelapa yang biasanya tinggi ternyata bisa kerdil seperti hasil karyanya. Biasanya kan orang banyak mengenal bonsai itu bonsai kambiun, dan dalam kesempatan ini Putut ingin mengenalkan bahwa pohon kelapa bisa dijadikan bonsai.
(Sando)
Mantab semoga kedepane semua pelaku seni bonsai pegiat seni bonsai dan seni yang lainya bisa di rangkuli semua ..kami komunitas KOMBET akan selalu mencoba dengan ide ide yg lain ..tunggu planing KOPDAR ke #4
Terima Kasih KOMBET Sukses Selalu …