Gegara Hendak Tawuran, Delapan Remaja di Semarang Menangis Saat Hendak Diciduk Polisi

0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

Media Suara Indo – Setelah viral berita tawuran antar siswa beberapa waktu yang lalu, tidak menjadi jera bai remaja ini, delapan remaja asal Semarang yang tergabung dalam geng 02 Desember diamankan oleh polisi karena terindikasi hendak melangsungkan tawuran. Mereka lantas dibina oleh polisi di Mapolsek Semarang Utara.

Remaja yang terlibat hendak melangsungkan tawuran ini dibawa ke Mapolsek Semarang Utara pada Kamis (15/12/2022). Polisi juga memanggil orang tua mereka dan diminta membuat surat pernyataan agar anak-anaknya tidak terlibat tawuran.

Selain para remaja yang terlibat itu polisi juga menghadirkan orang tuanya. Di sela-sela membuat surat pernyataan, para remaja dan orang tua yang hadir di sana juga mendapatkan berbagai nasihat dari polisi. Para remaja itu diminta berdiri di depan membelakangi orang tuanya yang duduk di kursi yang sudah disediakan.

Para remaja dan orang tuanya mendapatkan nasehat dari Kanit Sabhara Polsek Semarang Utara Iptu M Nafik, para remaja dan orang tua untuk introspeksi diri dan tidak saling menyalahkan, imbuhnya.

Kemudian, anak-anak itu diminta berbalik arah dan meminta maaf kepada orang tuanya dengan sungkem. Di momen sungkem itulah sejumlah remaja yang berencana tawuran itu mulai menangis. Orang tua mereka pun ikut menangis tersedu di momen itu.

Diberitakan sebelumnya, polisi mengamankan kelompok remaja itu karena pamer di media sosial saat berencana melakukan tawuran dengan kelompok lain di Kabupaten Kendal. Salah satu akun Instagram remaja mengunggah video dengan memamerkan senjata tajam.

“Indikasi adanya tawuran yang mana info itu didapat dari IG (Instagram) kemudian tadi pagi kami segera bertindak,” kata Kapolsek Semarang Utara Kompol Budi Abadi.

Remaja itu berusia sekitar 13-17 tahun. Mereka dan orang tuanya akan dimintai keterangan dan diminta membuat surat perjanjian untuk tidak melaksanakan tawuran di kemudian hari.

“Untuk itu yang ikut-ikutan ini kita kembalikan ke orang tuanya dan ke guru sampai sejauh mana mengawasi sehingga tidak menimbulkan gejolak-gejolak dari kelompok-kelompok tersebut,” sambungnya. (Sando)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *